Kekuatan Terbesar Dari Cinta

Menjelang Hari Guru tahun 2023 yang dan merupakan tahun ke 4 sejak diluncurkannya Kurikulum Merdeka. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi begitu banyak menggelontorkan program-program disemua jenjang Pendidikan.

Salah satu sisi yang digalakkan adalah Pendidikan karakter dengan Profil Pelajar Pancasila yang merupakan roh dari Kurikulum merdeka yang tidak lain merupakan Pendidikan Mental dengan harapan mengubah karakter menjadi lebh baik.

Kalau kita renungkan pada Pendidikan mental salah satu kekuatan terbesar adalah cinta. Kekuatan cinta ini memiliki energi begitu besar, segala sesuatu akan luluh, segala sesuatu akan menjadi besar kalau kita mendasari dengan cinta (this is the greatest power of love).

Mari kita renungkan bersama, apakah dalam menunaikan tugas sebagai guru atau sebagai orang tua kita mendasari dengan kekuatan besar ini, cinta?

Apa yang sudah kita lakukan pada anak didik kita, apa yang sudah kita lakukan pada anak-anak kita?

Apakah yang kita lakukan didasari dengan cinta?

Seringkali yang terjadi, anak-anak kita, peserta didik kita, cinta yang mereka harapkan DILUKAI. Dari masa pengasuhan, mereka banyak mengalami hal-hal yang membuat mereka atau mungkin juga kita terluka, sampai akhirnya mereka tidak bisa bebas, mereka terbelenggu, sehingga mereka bahkan kita terjebak untuk mencari pengakuan, penghargaan, persetujuan dan penerimaan. (That all because of love)

Akhirnya banyak orang dewasa tumbuh dewasa yang tanpa mereka sadari sudah tidak percaya lagi dengan yang namanya cinta, sehingga mereka melakukan hal-hal di luar yang semestinya, di luar karakter yang diharapkan yang banyak terjadi saat ini.

Sudah puluhan tahun Indonesia merdeka, Ki Hajar Dewantoro bahkan mencetuskan ide-idenya jauh sebelum kemerdekaan diproklamirkan, namun banyak di antara kita yang kehilangan makna cinta itu dalam keseharian. 

Terlalu banyak waktu yang terbuang selama ini, terlalu banyak kemarahan membuat kita terpisah, terlalu banyak generasi yang terpisah karena pengorbanan-pengorbanan yang melukai cinta itu.

Saatnya kita semua menyatukan hati mulai dari Cinta, mulai dari satu kesatuan saling memahami, kita Kembali Bersama dan saat itulah :

Generasi Baru dimulai, Saat kita Memuka Hati